Kamis, 04 Oktober 2012

Pindahan Blog

Blog ini telah dipindahkan ke ipulborneo.web.id sehingga blog ini tidak akan dikelola lagi. Silahkan berkunjung ke blog ipulborneo.web.id yang baru. Terima kasih.
Posted on 11.29 | Categories:

Kamis, 26 April 2012

Mengubah repositori iso menjadi repositori web

Suatu malam dikejutkan oleh teman yang bertanya melalui sms tentang repositori (repo) ubuntu 12.04 aka precise pangalon yang baru rilis. Dia bertanya apakah memiliki repo tersebut. Karena tidak memiliki tempat mendownload lagi, maka dijawab tidak punya, tapi diinformasikan juga bahwa ada teman di kota sebelah yang sudah mendownload ke-11 dvd repo tersebut.
Setelah beberapa hari kemudian, teman tersebut menghubungi lagi dengan pertanyaan "Bagaimana cara membuat iso dari dvd repo?". Karena masih kurang paham dengan pertanyaan tersebut, maka diskusi berlanjut via sms, dan didapatkan keterangan bahwa dia telah membeli dvd repo ubuntu precise sebanyak 11 dvd dan mencoba membuat iso dari semua dvd tersebut. Kecuali dvd yang pertama, semua dvd sudah berhasil dibikin isonya. Ternyata dvd yang pertama memang ada masalah.
Langsung menghubungi salah satu teman yang lain untuk minta tolong mendownloadkan dvd pertama itu dari internet. Alhamdulillah besoknya waktu tidak sengaja bertemu, ternyata dvd pertama tersebut telah selesai didownload.
Setelah menghubungi teman yang sudah memiliki dvd yang lainnya, kita pun bertemu dan saya mengkopi semua file iso dvd repo (10 dvd), dan teman tersebut mengkopi iso dvd yang pertama. Sambil menunggu hasil pengkopian selesai, kita berbincang-bincang, sampai akhirnya ditemukan masalah, pada ubuntu, secara normal, hanya bisa me-mounting 8 dvd, sehingga tidak semua dvd bisa di-mounting.
Akhirnya pada malamnya, saya mencoba membuat repo versi web dari 11 dvd repo tersebut. Begini caranya:
Asumsi: iso dvd ada di /home/user/iso-dvd, tempat mounting ada di /home/user/mount/dvd1 dst, tempat mengkopi file ada di /home/user/repo12.04
1. Mounting setiap dvd ke sebuah direktori (maksimal sekali me-mounting hanya 8 dvd). Perintahnya (di terminal): sudo mount -t iso9660 /home/user/iso-dvd/nama-repo01-i386.iso /home/user/mount/dvd1 -o loop
2. Melalui nautilus, masuk ke dalam folder hasil mounting, kopi folder pool dan dist ke /home/user/repo12.04
3. Khusus folder dist, setelah selesai, buka dists/precise/main, ekstrak file packages.gz dan ganti nama hasil ekstrak menjadi packages1
4. Lakukan langkah 3 pada folder dists/precise/multiverse, dists/precise/universe, dists/precise/restricted
5. Kopi ke 11 dvd tersebut seperti langkah 2 dan lakukan perubahan seperti langkah 3 dan 4 dengan perbedaan, pada penamaan hasil ekstrak packages.gz menjadi packages2 pada dvd ke 2 dan seterusnya
6. Khusus pada dvd ke 11, ada tambahan folder dists/precise/partner, tapi biarkan saja apa adanya.
7. Apabila sudah selesai mengkopi semua file baik pool maupun dists, maka lakukan penggabungan file packages melalui terminal dengan perintah: cat packages1 packages2 packages3 packages4 packages5 packages6 packages7 packages8 packages9 packages10 packages11 > packages
8. Compres file packages menjadi packages.gz
9. Setelah selesai mengkompres semua (main, multiverse, universe, restricted), maka file packages1 dan yang lainnya bisa dihapus
10. Tambahkan (atau ganti) isi dari /etc/apt/sources.list dengan: deb file:///home/user/repo12.04 precise main restricted multiverse universe partner
11. Update database repositori kita dengan perintah: sudo apt-get update
Selamat mencoba.

Rabu, 28 Desember 2011

Ujian TIK Kelas IX TP 2011/2012

Ujian untuk mata pelajaran TIK kali ini bagi kelas IX terdiri dari beberapa item. Yang pertama adalah mengirim email ke alamat yang telah di tentukan. Kedua adalah membuat posting melalui akun facebook pribadi di Group MTs N 2 BAU Limpasu. Yang ketiga adalah memfollow akun yang telah ditentukan di twitter dan membuat tweet pada akun masing-masing.
Ujian berlangsung selama 2 hari, karena setiap kelas mendapatkan giliran 1 hari. Kelas IXa yang terlebih dahulu pada hari Selasa, dilanjutkan dengan kelas IXb pada hari berikutnya.
Karena di Madrasah belum ada akses internet, maka ujian dilaksanakan di warnet BieNet di Abung yang berjarak kurang lebih 4 km dari madrasah. Meskipun jaraknya cukup jauh, tapi sebagian siswa tetap bersemangat.
Dari hasil Ujian, ternyata masih ada beberapa orang yang tidak bisa mengingat password email ataupun belum membuat akun twitter (padahal sudah ditugaskan sebelumnya). Sampai hari terakhir, ternyata masih ada beberapa orang yang masih bermasalah dengan akun email ataupun twitternya sehingga dilakukan remedi pada hari berikutnya.
Setelah dilakukan remedi, ternyata masih tersisa 3 orang yang belum berhasil mengirimkan email dengan berbagai alasan, salah satunya adalah password email ataupun tidak berhasil mengirim email ke alamat yang benar.

Selasa, 15 Maret 2011

Custom Domain blogspot

Di tulisan ini penulis ingin berbagi pengalaman tentang cara merubah custom domain, bukan menggunakan domain utama, tapi hanya subdomain. Dalam contoh ini adalah domain ini (blog.ipulborneo.web.id) yang domain utamanya adalah ipulborneo.web.id.

Langkah pertama adalah, masuk ke cpanel domain kita. Lalu cari pilihan Simple DNS Zone Editor atau Advanced DNS Zone Editor. Pada contoh ini kebetulan penulis memilih Advanced DNS Zone Editor.

Setelah memilih DNS Zone Editor, langsung saja isi pada bagian Add DNS Zone seperti ini:
Name: blog.ipulborneo.web.id (isi dengan subdomain yang anda inginkan lengkap dengan nama domainnya)
TTL: 14400 (isi ini disamakan saja dengan yang lain, jadi isi samakan dengan ini)
Type: CNAME (ganti A dengan CNAME)
Address: ghs.google.com

Lalu klik saja Add Record. Sampai disini, selesai pengaturan di cpanel kita. Silahkan logout/signout dari akun cpanel kita.

Langkah selanjutnya adalah mengatur di akun blogspot kita. Masuklah ke dalam akun blogspot, lalu pilih blog yang ingin kita ubah nama domainnya, pilih saja pengaturan (kalau bahasa inggris berarti Setting).

Di bagian Pengaturan, pilih saja Publikasikan (kalau bahasa inggris berarti publishing). Apabila pengaturan lanjut tidak muncul, maka pilih dahulu pengaturan lanjut. Setelah itu silahkan masukkan nama subdomain yang telah anda bikin di cpanel, pada contoh ini adalah blog.murakataweb.com. Isi verifikasi kata dan pilih simpan setelan.

Setelah muncul pesan sukses, silahkan diklik Lihat Blog (View Blog) dan lihatlah pada bagian url address, apakah blog kita sudah berubah menjadi subdomain yang kita pilih tadi.

Selamat mencoba.

Senin, 10 Januari 2011

Mengakali PLIK

Hehehe, judulnya memang benar, pada tulisan kali ini, akan dipaparkan gimana mengakali sistem PLIK yang mengharuskan penggunakan voucher pada komputer klien. Tapi cara mengakalinya bukan dengan cara meng-hack atau sejenisnya, tapi dengan cara instal ubuntu secara dualboot.
Ceritanya, setelah kehabisan nomor voucher, maka komputer klien PLIK milik teman tidak bisa lagi digunakan untuk browsing, bahkan untuk masuk sekedar mengetik juga tidak bisa. Juga karena kita akan mengadakan kerjasama sebagai tempat praktek bagi anak-anak saya pada pelajaran TIK, maklum, sekolah di atas gunung, sangat jarang yang punya fasilitas laboratorium komputer lengkap.
Karena komputer klien PLIK hanya diinstal dengan ubuntu 9.04, maka penulis menginstal lagi di komputer klien PLIK dengan ubuntu 10.10 secara dualboot.
Lalu kita coba akses internet menggunakan gateway komputer server PLIK, ternyata tidak bisa browsing, hanya bisa ping saja. Jadi, komputer server juga menjadi sasaran instal ubuntu 10.10, secara dualboot tentunya.
Setelah dilakukan pengaturan pada komputer server, maka komputer klien bisa browsing dengan lancar. Karena billing PLIK tidak bisa digunakan, maka penulis instalkan billing aura. Sebelumnya kita kopikan dulu file-file repository ubuntu10.10 ke komputer server dari laptop penulis, untuk kemudahan instalasi billing aura dan paket-paket ekstra (codec audio/video dan flashplayer).
Setelah uji coba, ternyata ada beberapa masalah di sisi klien, meskipun tidak mempengaruhi akses internet, yaitu tidak bisa shutdown, karena user yang dipakai hanyalah user Desktop, bukan user sudoer. Waktu menggunakan user sudoer, tidak ada masalah. Karena alasan keamanan dan kemudahan recovery, maka dibikinkan user Desktop untuk akses pelanggan.
Akhirnya, penulis instal disetiap komputer klien, openssh-server dan mengajarkan pada teman penulis, selaku operator (dan pemiliknya) cara shutdown komputer klien dari server.
Hari sudah beranjak sore, sehingga penulis harus pulang ke rumah di daerah kota, jadi hanya sempat menginstal dan menyeting pada komputer klien dan server PLIK. Padahal masih ada 3 komputer lagi (milik pribadi operator) yang ingin disambungkan ke internet.
Catatan: fasilitas PLIK milik teman tersebut memang belum diresmikan, masih dalam ujicoba.