Jumat, 19 Maret 2010

Indonesia Masuk 'Daftar Hitam' AS Gara-Gara Open Source?

Disalin dari: http://www.detikinet.com/read/2010/03/19/105055/1320989/399/indonesia-masuk-daftar-hitam-as-gara-gara-open-source

Jakarta - Pergerakan sebuah kelompok lobi di Amerika Serikat mendapatkan cibiran. Masalahnya, negara-negara dengan kebijakan Open Source seperti Indonesia justru mau dimasukkan dalam sebuah 'daftar hitam'.

Lobi itu dilakukan oleh International Intellectual Property Association (IIPA), sebuah organisasi lobi yang membawa kepentingan perusahaan media digital seperti software, film dan musik. IIPA dikabarkan telah mengajukan rekomendasi agar Indonesia, India dan Brazil masuk dalam sebuah 'daftar hitam'.

Daftar yang dimaksud adalah Priority Watch List dari United States Trade Office (USTO). Negara-negara yang masuk dalam daftar ini dinilai sebagai negara yang tidak menghormati hak atas kekayaan intelektual. AS pun bisa memilih untuk menginvestigasi negara tersebut dan mengambil tindakan, termasuk larangan dagang dan lain sebagainya.

Nah, yang jadi permasalahan, dalam lobinya IIPA menyebutkan upaya pemerintah dalam menerapkan kebijakan Open Source sebagai salah satu alasan negara-negara itu layak masuk 'daftar hitam' tersebut. Negara yang tercantum (Indonesia, Brazil, Filipina atau Thailand) memang memiliki kebijakan yang mendukung Open Source.

Apa kata IIPA soal Indonesia? Berikut adalah cuplikan dokumen yang diserahkan IIPA pada USTO seperti dikutip detikINET dari laporan tersebut di Regulations.gov, Jumat (19/3/2010):

Dari halaman 79: Pada Maret 2009, Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara (MenPAN) mengeluarkan surat edaran No. 1 tahun 2009 kepada semua pemerintah pusat dan daerah, termasuk BUMN, untuk mendukung penggunaan dan adopsi piranti lunak Open Source pada lembaga pemerintah. Meski pemerintah (Indonesia-red) membuat surat ini dalam rangka 'mengurangi pelanggaran hak cipta piranti lunak', pada kenyataannya, dengan menolak adanya pilihan teknologi, upaya ini akan menambah halangan dagang dan mencegah perusahaan software untuk memasuki pasar secara adil.

Kemudian, pada halaman 80, IIPA bahkan menyarankan agar pemerintah Indonesia membatalkan surat tersebut: IIPA meminta agar pemerintah Indonesia mengambil tindakan berikut, yang akan memberikan keuntungan komersial jangka pendek paling signifikan bagi industri hak cipta: ... membatalkan surat edaran MenPAN Maret 2009 yang mendukung penggunaan dan adopsi piranti lunak Open Source.

Dikecam Aktivis Open Source

Langkah IIPA ini mendapatkan kecaman dari berbagai pihak. Termasuk di antaranya adalah Asosiasi Open Source Indonesia (AOSI) yang menyayangkan rekomendasi IIPA selaku sebuah kelompok lobi yang kuat.

"IIPA telah berusaha menghalangi usaha Pemerintah Indonesia yang justru ingin menghargai Hak atas Kekayaan Intelektual dengan menganjurkan penggunaan perangkat lnak Open Source untuk menggantikan perangkat lunak bajakan," sebut pernyataan AOSI yang diterima detikINET, Jumat (19/3/2010).

AOSI pun menyatakan sepakat dengan Open Source Initiative (OSI) yang mengatakan bahwa tindakan IIPA tersebut lebih didasarkan atas kepentingan tertentu, dan ketakutan atas inovasi serta model bisnis yang baru dengan berkembangnya piranti lunak Open Source di Indonesia. AOSI juga epakat dengan Open Source For America (OSFA) yang secara tegas mengecam sikap IIPA, serta menyebut tindakan IIPA tersebut tidak bertanggungjawab dan menyesatkan.

"AOSI menyerukan agar pemanfaatan Open Source Software (OSS) tetap digalakkan, karena dengan menganjurkan penggunaan OSS, Pemerintah Indonesia tidak lain sedang berusaha untuk menghormati Hak atas Kekayaan Intelektual dengan tidak membajak dan menegakkan kemandirian dalam bidang TIK, tanpa menutup persaingan dengan yang lain, meskipun IIPA telah menyudutkan Indonesia dengan menyebutkan bahwa penggunaan OSS tidak mendorong inovasi dan telah menutup kesempatan pihak tertentu untuk bersaing," sebut pernyataan AOSI.

( wsh / wsh )

Sabtu, 13 Maret 2010

Pilih Gratis atau Membajak saja

Apa hubungannya antara gratis dan membajak? Kan biasanya kalo kita mau sesuatu, barangnya ga gratis, lalu uang ga ada, maka langkah terakhir mungkin mencurinya (tapi kalo yang masih ada iman di dadanya ga bakalan melakukannya). Lalu apa hubungannya dengan dengan judul di atas? Terserah penulis dong, hehehehe, bercanda, mau tahu lebih lanjut, silahkan membaca kelanjutan tulisan ini.
Perkembangan teknologi yang sangat pesat, telah memaksa kita baik secara sadar maupun tidak untuk mengikutinya walaupun dengan tertatih-tatih. Dalam dunia teknologi komputer, perkembangan hardware dan software yang fantastis telah merubah cara berpikir orang. Salah satunya dalam cara kita memandang hasil pemotretan. Kalo dahulu hasil foto dicetak apa adanya, sekarang sangat banyak orang yang menginginkan hasil yang berbeda, baik karena ingin tampil cantik ataupun sekedar supaya terkesan (terlihat) pengambilan fotonya ditempat-tempat wisata terkenal, padahal belum pernah ke sana.
Kemampuan mengedit hasil foto tersebut sekarang bukan hal yang menyeramkan untuk dipelajari. Bahkan anak kecil pun bisa kita ajarkan sebentar, mereka jadi bisa. Banyak program yang digunakan untuk editing foto ini, mulai dari yang berbayar seperti Adobe Photoshop maupun yang gratis kita gunakan seperti GIMP atau bahkan yang berbasis web seperti situs photofunia.com
Dari banyaknya program yang gratis, ternyata masih banyak yang dengan bangga membajak program berbayar seperti Adobe Photoshop (bagi yang membeli lisensinya, ga masalah mereka berbangga diri, karena emang harganya yang lumayan mahal). Alasan mereka bermacam-macam, ada yang mengatakan karena tidak tahu kalo program itu harus bayar lisensi (tapi setelah tahu tetap saja menggunakan tanpat membayar lisensi). Alasan yang lain lagi adalah karena kalo menggunakan program baru, harus belajar lagi, jadi selama tidak ada razia, maka gunakan saja. Mungkin masih banyak lagi alasan mereka.
Disini penulis hanya ingin memberikan sedikit gambaran tentang bajak membajak ini. Hampir semua fungsi yang ada di Adobe Photoshop sudah ada di GIMP. Cuma mungkin ada beberapa perintah yang berbeda. Jadi kalo ada yang gratis seperti GIMP (cat: GIMP bisa jalan di hampir semua sistem operasi), kenapa harus membajak program Adobe Photoshop (cat: Adobe Photoshop tidak bisa jalan di linux tanpa bantuan wine dan semacamnya).
Kalo kita memiliki sebuah karya, misalnya kita ada melakukan editing terhadap sebuah foto dan ternyata hasilnya sangat bagus, lalu kita nyatakan karya tersebut adalah milik kita (karena kita yang membuatnya) dan orang yang ingin menggunakan karya tersebut kita minta membayar kepada kita. Tapi tiba-tiba kita melihat karya kita tersebut dipakai oleh orang lain yang kita tahu, dia tidak pernah menghubungi kita apalagi membayar kepada kita, apakah kita relakan saja atau bagaimana? Kita pasti mengganggap orang tersebut tidak menghargai hasil karya orang lain.
Lalu bagaimana dengan kita yang membajak software berbayar, apakah sama saja dengan orang yang tidak menghargai karya orang lain?
Mohon maaf kalo tulisan ini menyinggung banyak orang, tulisan ini dimaksudkan sebagai bahan renungan bagi kita semua yang masih menyenangi melakukan pembajakan software atau pun sistem operasi, sementara software dan sistem operasi yang sama ataupun lebih baik dan gratis sudah tersedia. Masihkah dengan alasan belum terbiasa kita "melegalkan" perbuatan kita membajak? Padahal sebelum kita bisa, pasti belum bisa.

Rabu, 10 Maret 2010

Mendinginkan Processor Laptop/Netbook


Baru dapat dari milis id-ubuntu (dengan sedikit perbaikan pada perintah instalasi):


10 Maret 2010 02:53
Balas-Ke: id-ubuntu@googlegroups.com
Kepada: id-ubuntu@googlegroups.com

On 3/9/10, nFath Chibifish wrote:
> 2010/3/6 Harry Sufehmi
>> CPU jaman sekarang penyakitnya begitu - terlalu panas. Jadinya cepat
>> rusak sendiri / merusak komponen2 lainnya juga.
>>
>> Di laptop, saya pasang applet “CPU Frequency Scaling”, lalu saya patok
>> semua (dua) prosesor di laptop saya di kecepatan 1 GHz.
>>
>> Alhamdulillah, performanya tetap kencang - dan, kini tidak panas lagi :)

Untuk info - ini bisa juga dilakukan dari console :

sudo apt-get install cpufrequtils

Untuk mengetahui status CPU saat ini : cpufreq-info

Untuk set CPU #1 menjadi hemat energi / tidak panas : sudo cpufreq-set
-c 0 -g powersave
Untuk set CPU #2 menjadi hemat energi / tidak panas : sudo cpufreq-set
-c 1 -g powersave
dst

Nah, maka kini laptop / komputer Anda akan tetap dingin, walaupun
banyak menjalankan berbagai software :)

Salam, HS

Bimbingan Teknik Matematika


Pada siang tanggal 3 Maret 2010, saya dikejutkan dengan handphone yang berbunyi, lebih terkejut lagi yang menelpon adalah kamad (kepala madrasah). Beliau menyampaikan akan ada Bintek (bimbingan teknik) Matematika di Banjarbaru (tepatnya di SLB C, dekat bundaran Liang Anggang). Waktu pelaksanaan dari hari Sabtu, tanggal 6 Maret 2010 sampai dengan hari Kamis, tanggal 11 Maret 2010.
Hari Kamis siang, saya mengambil surat penunjukan ke Dinas Pendidikan Hulu Sungai Tengah dan melihat yang dikirim untuk mengikuti Bintek tersebut ada 7 orang, 4 orang dari SMP dan 3 orang dari Mts, dengan komposisi 4 orang wanita dan 3 orang laki-laki.
Berangkat hari Sabtu jam 11an, (karena waktu checkin sampai jam 16.00 Wita) dan tiba di SLB C jam 14.00an. Karena pertama kali ke tempat tersebut, agak kesulitan menemukan tempat panitia, yang setelah bertanya dengan orang yang ada di sana, tempatnya berada di bagian belakang komplek SLB C tersebut. (yang disayangkan keterangan tentang keberadaan kantor di bagian belakang tersebut kurang informatif).
Hari pertama (sabtu, 6 Maret 2010), tidak diisi kegiatan selain mendaftar untuk tahu di kamar mana menginap. Sedikit bercerita tentang kamar, satu kamar yang saya tempati di isi oleh 11 orang, bahkan informasi dari kawan yang lebih dahulu datang, sekamar diisi dengan 20an orang. Panitia beralasan karena bangunan untuk penginapan di bagian belakang masih dalam tahap pembangunan (belum selesai).
Pagi Minggu, 7 Maret 2010, saat para pegawai lain bersantai, kami masuk kegiatan dengan materi Lesson Study. Kegiatan tersebut berlangsung sampai hari Senin, 8 Maret 2010.
Baru pada hari Selasa, 9 Maret 2010 dilakukan pembahasan tentang soal-soal matematika yang di UN kan. Sedangkan hari Rabu, 10 Maret 2010 diisi dengan materi cara menganalisis soal UN dengan menggunakan program Anates versi 4 (kata pemberi materi, sudah digratiskan oleh pembuatnya), namun sayang, penjelasan tentang validitas soal berbeda dengan yang didapatkan waktu kuliah.
Waktu tulisan ini diposting, kegiatan masih berlangsung.

Rabu, 03 Maret 2010

Iseng-iseng Melihat Harga Website atau Blog kita

Waktu jalan-jalan di dunia maya, ketemu link menarik bizinformation yang memberikan perkiraan harga website/blog kita. Juga diberikan link untuk menuliskan harga website/blog kita untuk kita tampilkan pada website/blog.

Penggunaan yang sangat mudah, tinggal memasukkan alamat situs kita ke dalam kotak yang telah disediakan, dan kliklah tombol Nilai (kalo pake bahasa Inggris, tombolnya jadi Value).

Berikut adalah hasil dari penilaian terhadap blog ini (ipulborneo.blogspot.com).

Posted on 13.43 | Categories: